Site blog
Dalam kehidupan saat ini, peran kendaraan sangat besar. Sudah menjadi asupan sehari-hari melihat lalu lalangnya kendaraan, terutama kendaraan bermotor. Selain harga yang terjangkau, mobilitas yang lincah dari kendaraan bermotor membuat kendaraan tersebut menjadi pilihan utama masyarakat untuk digunakan dalam beraktivitas, terutama di kawasan "Telkom University".
Dari pengamatan yang saya lakukan, masih banyak pengendara sepeda motor di kawasan "Telkom University" yang tidak mematuhi peraturan seperti melanggar rambu-rambu lalu lintas yang ada. Selain itu masih banyak yang parkir di area kantin pria dan juga di depan Bank Center gate 2 meskipun di area tersebut dilarang untuk parkir, bahkan sudah ada rambu- rambunya. Tak hanya pelanggaran rambu-rambu lalu lintas, namun pelanggaran pengunaan keselamatan dalam berkendara juga di abaikan, seperti tidak menggunakan helm ketika bermotor. Padahal penggunaan helm menjadi salah satu syarat berkendara yang wajib di taati demi keselamatan pengendara sepeda motor itu sendiri.
Tindakan tersebut bukan hal yang dapat ditoleransi, karena tindakan tersebut merupakan suatu pelanggaran dan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan juga orang lain. Bukan tanpa sebab mereka melanggar rambu-rambu tersebut. Dari hasil pengamatan saya, penyebab mereka memarkirkan motor di kantin pria dikarena mereka ingin ke TULT dan Seperti yang kita ketahui, di TULT hanya terdapat parkiran khusus mobil. Satu-satunya cara jika ingin ke TULT adalah dengan memarkir motor di parkiran asrama, sedangkan jarak dari parkiran asrama ke TULT bisa di bilang cukup jauh. Jadi bagi mereka yang malas parkir di parkiran asrama, parkir di area kantin bisa menjadi pilihan. Begitu juga dengan mereka yang memarkirkan motor di depan bank center gate 2, hal tersebut disebabkan oleh tidak ada keterediaan area parkir khusus motor di tempat tersebut, sehingga bagi mereka yang malas mencari tempat parker lebih memilih parkir sembarakan seperti di area kantin.
Dan oleh sebab itu upayah yang dapat dilakukan yaitu dengan cara membuat area parkir di sekitaran TULT dan juga bank center gate 2. Hal tersebut dapat meminimalisir orang-orang untuk parkir sembarangan. Kemudian memperketat peraturan dan penjagaan agar lebih tertib dan tidak ada lagi pelanggaran aturan yang sudah di tetapkan.
Indonesia merupakan negara dengan potensi melimpah akan sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari(surya), angin, serta panas bumi. Sayangnya pemerintah Indonesia belum memanfaatkan energi tersebut secara maksimal dan masih bergantung pada energi berbahan fosil.
Jika pemanfaatan energi terbarukan dimanfaatkan secara maksimal bisa menjadi solusi untuk krisis energi yang terjadi di Indonesia. Energi terbarukan dipercaya juga lebih bersih, ramah lingkungan, aman, dan terjangkau oleh masyarakat.
Energi terbarukan merupakan energi yang dihasilkan dari sumberdaya energi organik yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan(tidak akan punah) jika dikelola dengan baik. Contoh dari energi terbarukan seperti cahaya matahari, biofuel, panas surya, angin, biogas, dan ombak laut.
Pada saat ini pemerintah Indonesia baru memanfaatkan energi terbarukan sebesar 5 persen untuk kebutuhan listrik. Selebihnya, masih bergantung pada energi yang bersumber dari minyak, batu bara, dan gas bumi.
Kebijakan pemerintah Indonesia pun masih kurang mendukung pemanfaatan sumber energi terbarukan. Salah buktinya bisa dilihat dari Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Bab II pasal 2 Peraturan Pemerintah tersebut, target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025 meliputi :
- Minyak bumi kurang dari 20%
- Gas bumi lebih dari 30%
- Batubara lebih dari 33%
- Biofuel lebih dari 5%
- Panas bumi lebih dari 5%
- Energi baru dan terbarukan lainnya, seperti, biomasa, nuklir, tenaga air skala kecil, tenaga surya, dan tenaga angin lebih dari 5%
- Bahan bakar lain yang berasal dari pencairan batubara lebih dari 2%
Dari target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional ini bisa disimak bahwa target pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia pada tahun 2025 hanya sekitar 15 % dan selebihnya masih tergantung pada penggunaan energi berbahan fosil.
Dari target pemanfaatan energi terbarukan yang mencapai 15% pada tahun 2025 itupun masih dianggap pesimistis. Salah satunya diungkap langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kardaya Warnika dalam acara diskusi METI di Kantor PLN Pusat, Jakarta (25/1/2012).
Padahal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mentargetkan bahwa pada tahun 2030, semua orang sudah menggunakan energi dari sumber sumber terbarukan.
Referensi
- Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
- economy.okezone.com/read/2012/01/25/19/563059/pemerintah-pesimistis-target-energi-terbarukan-tercapai
- nationalgeographic.co.id/lihat/berita/1983/pemanfaatan-energi-terbarukan-di-indonesia-baru-lima-persen
1102220232
Manusia tidak dapat terlepas dari yang namanya lingkungan hidup. Lingkungan hidup yang kita berada sekarang memiliki banyak interaksi yang dapat menguntungkan satu sama lain antar makhluk hidup. Apabila satu saja hilang atau berbuat kerusakan maka semua lingkungan akan mendapatkan dampaknya.
Kita sebagai manusia merupakan anggota dari lingkungan hidup yang dapat membawa perubahan besar. Ketika kita melakukan hal yang terlihat sepele, bisa saja hal tersebut membuat makhluk hidup lain atau kita sendiri mendapatkan bencana di masa sekarang atau yang akan datang. Contoh yang bisa kita lihat adalah ketika membuang sampah tidak pada tempatnya, memotong pohon tanpa reboisasi, dan membakar sampah. Hal-hal ini dapat membuat beberapa makhluk hidup menderita atau kita mengalami bencana.
Kita dapat menghindari hal-hal yang kita tidak inginkan dengan menjaga lingkungan kita. Dengan menjaga lingkungan, kita tidak hanya menyelamatkan diri kita sendiri namun juga menjaga generasi yang akan datang akan terselamatkan. Oleh karena itu, kita harusnya dapat menjaga lingkungan kita agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan membuat generasi yang akan datang menjadi lebih makmur.
Indonesia merupakan negara yang
memiliki karakteristik penduduk sangat beragam ditinjau dari suku, ras, agama,
budaya, dan bahasa. Keragamaman dan perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tetapi harus dikelola supaya bisa hidup rukun
berdampingan dalam sebuah harmoni dan kedamaian Bersama, dan disini kebhinekaan
punya peran penting untuk menyatukan semua perbedaan itu menjadi satu kesatuan.
Makna dari Kebhinekaan itu dengan mengadaptasi konsep multikulturalisme, yaitu adanya kesediaan untuk menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa mempedulikan perbedaan budaya, etnik, jender, Bahasa, ataupun agama. Dan kebhinekaan ini sangat berkaitan dengan bhinneka tunggal ika.
Bhinneka tunggal ika itu adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia. Frasa bhinneka tunggal ika ini berasal dari kitab sutasoma yaitu karangan Mpu Tantular yang memiliki arti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jadi semboyan ini sangat sesuai dengan bangsa Indonesia yang mempunyai keaneka ragaman budaya, agama, suku, ras, dan Bahasa.
Makna dari bhinneka tunggal ika adalah walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang beraneka ragam namun semuanya merupakan suatu kesatuan NKRI.
Bisa kita ketahui bahwa Telkom University ini merupakan kampus swasta terbaik di Indonesia, dan para mahasiswa yang ada di Telkom University berasal dari berbagai provinsi tidak hanya dari Indonesia melainkan dari negara lain pun ada yang berkuliah di Telkom University. Dengan makna dari kebhinekaan dan bhinneka tunggal ika ini, kita bisa menyimpulkan bahwa pada lingkungan Telkom University peran kebhinekaan dan bhinneka tunggal ika ini mempunyai peran yang sangat penting, karena bisa dijadikan pedoman kelangsungan hidup di Telkom University sebagai toleransi dalam semua perbedaan yang dimiliki mahasiswa dari berbagai provinsi maupun negara lain.
Referensi
https://www.blog-guru.web.id/2015/11/bhinneka-tunggal-ika.html?m=0
Seperti pada lambang negara kita Pancasila terdapat tulisan “Bhineka
Tungal Ika” yang dalam artian Bhinneka Tunggal
Ika adalah moto atau semboyan
bangsa Indonesia yang
tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal
dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah
“Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Kata bhinnêka berasal dari
dua kata yang mengalami sandi,
yaitu bhinna 'terpisah, berbeda' dan ika 'itu'.
Kata tunggal berarti 'satu'. Secara harfiah, Bhinneka
Tunggal Ika dapat diartikan "Itu berbeda, itu satu", yang
bermakna meskipun beranekaragam, pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap
merupakan satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan
dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam adat dan budaya,
bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular sekitar abad ke-14, di bawah pemerintahan Raja Rājasanagara, yang juga dikenal sebagai Hayam Wuruk. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
Di Telkom University
Diketahui bahwasannya mayoritas mahasiswa di Telkom University sendiri mempunyai latar belakang suku,ras,dan budaya yang berbeda. Maka sangat diperlukan sekali pemahaman serta penanaman yang baik mengenai nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika bagi kalangan mahasiswa Telkom University, karena agar seluruh mahasiswa dapat hidup saling berdampingan dan saling menghargai sehingga terbentuk rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Semboyan Bhineka Tunggal Ika sendiri mengisyaratkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang atau pemecah, melainkan menjadi pemersatu seluruh perbedaan yang ada.
Pelaksanaan penanaman nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika di Telkom University dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, misalkan dari hal-hal kecil yang mempunyai arti besar seperti bermusyawarah jika ada perbedaan pendapat, saling membantu sesama, menghargai adanya perbedaan, dan menyadari bahwa kita semua adalah satu Indonesia. Tidak hanya itu para mahasiswa juga menerapkan perilaku toleransi, keadilan yang setara, dan gotong royong. Dengan itu kehidupan di kampus Telkom University akan berjalan dengan rukun,tentram,dan damai.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika
Halo Semuanya kami disini Kelompok 14 Gabungan IF-46-09 dan IF-46-10 Mata Kuliah Pancasila ingin menerbitkan hasil kerja kami yang berjudul "Peningkatan Kualitas Pendidikan Menggunakan Teknologi Berdasarkan pancasila". kami disini mempunyai alasan mengapa mengambil judul ini, dikarenakan di Era Society 5.0 ini teknologi memilki peranan yang sangat penting dan dengan teknologi tersebut harus dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia namun perkebangan teknologi tersebut harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila agar terciptanya teknologi yang sesuai dengan identitas Bangsa Indonesia
Hi guys, nama saya Nazer Muhammad Noor dari jurusan S1 Teknik Elektro Angkatan 2022. Dalam blog yang saya buat kali ini, saya akan sedikit menyinggung tentang gerakan lingkungan di lingkungan Telkom University. Seperti yang kita ketahui, Telkom University berkomitmen menciptakan lingkungan kampus Telkom University yang hijau serta lestari. Mengutip artikel dari telkomuniversity.ac.id, Guna mencapai tujuan tersebut Telkom University telah menjalani program diskusi Bersama tim UIGM dengan Assessment Meeting yang berlangsung secara daring. Menurut Dr. Yuni, Telkom University setidaknya memiliki kekuatan pada kategori Setting & Infrastruktur, energy and climate change and transportation.
Seperti yang kita ketahui, memang lingkungan Telkom University terlihat sangat hijau dan bersih, namun tidak demikian dengan perspektif yang saya miliki. Di beberapa titik masih terlihat betapa bobroknya sistem kebersihan di lingkungan Telkom University, salah satu contoh dari kebobrokan tersebut ialah kamar mandi GKU atau Gedung Kuliah Umum yang tingkat kebersihannya pun masih kalah dengan kamar mandi SPBU di sekitar anda. Bukan hanya itu saja, sepanjang jalan didekat tempat parkir GKU pun masih terdapat tempat kumuh yang sampai sekarang tidak tau mau di bagaimanakan.
Telkom University yang digembor – gemborkan sebagai “PTS nomor 1 di Indonesia” yang notabenenya merupakan yang terbaik di Indonesia, otomatis segala aspek yang salah satunya mencakup tentang lingkugan dituntut untuk sempurna demi memenuhi ekpektasi sebagai PTS nomor 1 di Indonesia. Namun tidak demikian dengan Telkom Universty, dengan jumlah mahasiswa 32.000 lebih dan UKT yang harus masing – masing mahasiswa bayar setidaknya 10 juta keatas pun, Telkom University tidak mampu mengatasi masalah kebersihan yang saya jabarkan diatas.
Namun tidak segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan di Telkom University buruk. Tidak bisa dipungkiri bahwa Telkom University sedikit demi sedikit bebenah menuju kearah yang lebih baik. Salah satu contohnya ialah semakin banyak tempat untuk mahasiswanya berkumpul serta berserikat, contoh lainnya adalah semakin meningkatnya fasilitas pendukung seperti trotoar serta jalan yang sedang diperbaiki oleh pihak kampus. Perubahan serta komitmen pihak kampus tersebut yang harus di apresiasi.
Mungkin cukup sekian ketikan yang berisi keluh kesah serta kritikan saya tentang lingkungan Telkom University. Bukan bermaksud untuk menjelekkan nama Telkom University, namun saya sebagai mahasiswa Telkom Universitas sadar serta peduli akan probelematika yang sedang dihadapi Telkom University. Besar harapan saya sebagai bagian dari civitas akademika Telkom University untuk menciptakan lingkungan kampus yang hijau serta lestari. Namun bisa apa saya sebagai mahasiswa baru yang tidak memiliki power apapun di Lingkungan kampus?.
Energi Terbarukan
Hai, saya akan sedikit
menceritan apa itu energi terbarukan. Pada zaman sekarang banyak orang yang
mulai mengembangkan yang namanya energi terbarukan, apa itu energi terbarukan?
Energi terbarukan adalah energi yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus
dapat disebut dengan energi yang dapat di daur ulang.Sedangan energi tak terbarukan
adalah energi yang tidak dapat didaur ulang kembali contohnya adalah bahan
bakar kendaraan seperti bensin, dan batu bara terbuat dari fosil hewan dan
tumbuhan yang tertimbun didalam perut bumi selama jutaan hingga ratusan tahun. Jika
di gunakan secara terus menerus dan besar besaran tanpa control akan memiliki
dampak yang buruk bagi bumi dan kehidupan diseluruh dunia. Maka dari itu dikembangkanlah
solusi dengan yang namanya energi terbarukan, dengan energi terbarukan kita dapat
setidaknya mengurangi jenis sumber energi yang tidak terbarukan. Energi terbarukan saat ini mulai perlahan lahan
banyak orang yang menggunakan seperti munculnya mobil listrik yang tadinya
menggunakan bahan bakar fosil.
Contoh dari energi terbarukan yang ada saat ini adalah energi surya, angin, air, panas bumi, bio energi. Energi surya adalah salah satu energi terbarukan. Energi surya bersumber dari pancaran sinar matahari. Energi surya dapat diubah menjadi energi listrik. Salah satu teknologi yang bisa mengubah pancaran sinar matahari menjadi listrik adalah panel surya. Panel surya ini menyerap sinar matahari dan elektron di dalamnya mengubahnya menjadi energi listrik. Selanjutnya energi angin, energi angin dapat didapatkan secara gratis, energi angin bisa diubah menjadi energi listrik melalui sistem pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Dalam PLTB, energi angin memutar turbin atau kincir angin yang mana kincir angin atau turbin ini memutar generator hingga akhirnya menghasilkan listrik. Energi air juga merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang melimpah di dunia. Proses konversi dari energi kinetik aliran air menjadi energi listrik tersusun dalam sistem pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Dalam sistem PLTA, air yang mengalir dimanfaatkan untuk memutar turbin atau kincir. Kincir yang berputar menggerakkan generator sehingga bisa menghasilkan listrik. Energi terbarukan yang saya ketahui yang paling mudah ditemukan adalah seperti yang saya tuliskan diatas yaitu energi surya, angin, dan air. Telkom University adalah tempat saya saat ini menuntut ilmu, disini terdapat juga jurusan dengan focus pada energi terbarukan. Dalam lingkungan kampus terdapat beberapa transportasi yang menggunakan listrik guna upaya dalam mengurangi penggunaan bahan bakar konvensional yang tak terbarukan.Ide dan yang dapat saya usulkan adalah dengan memanfaatkan panas teriknya, angin sepoi sepoi disekitaran kampus telu bagaimana jika terdapat sumber energi tambahan dengan menggunakan PLTS dan PLTB.
Telkom University merupakan salah satu kampus yang banyak diperhatikan khalayak alias masyarakat Indonesia. Bukan hanya unggul dalam akreditasi akademis, namun Telkom University juga menggalakkan program kampus hijau dan berhasil menduduki peringkat ke 9 pada peringkat UI GreenMetric 2022. Saya sebagai mahasiswa sangat menikmati pemandangan taman hijau dan kolam, serta danau buatan di kampus Telkom. Selain itu, di kampus Telkom terdapat banyak sumur produksi, pengolahan kompos, dan lahan serapan air. Namun, menurut saya sebagai kampus hijau, pihak Telkom University belum memanfaatkan sumber energi terbaharui secara signifikan. Padahal kampus Telkom memiliki potensi besar jika memanfaatkan hal tersebut.
1. Panel Surya
Berbeda dengan daerah Bandung Utara atau Lembang, kampus Telkom terletak di daerah Dayeuhkolot dimana lebih sering terpapar cuaca yang panas. Karena itu, di kampus Telkom sangat berpotensi untuk melakukan instalasi panel surya. Meskipun biaya instalasi panel surya cukup mahal, namun produk yang menerapkan konversi energi panas matahari menjadi energi listrik ini pastinya akan membantu mengurangi pengeluaran kampus dalam membayar tagihan listrik yang besar dalam jangka panjang. Menurut saya, hal ini lebih baik dilakukan terlebih dahulu pada asrama mahasiswa dimana penggunaan listriknya tidak teralu besar dibandingkan gedung kampus lainnya (banyak pemakaian ac, lift, dan elektronik lainnya).
2. PLTA
Selama musim hujan, saya sering melihat banyak pengairan air yang mengalir deras. Hal ini dapat digunakan untuk sumber energi listrik, yaitu dengan memanfaatkan energi mekanik (pergerakan aliran) air. Walaupun tidak menghasilkan energi sebesar panel surya, namun energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk lampu taman / jalanan kampus pada malam hari.
3.Memperbanyak Tel-U car berbasis sumber tenaga listrik
Tel-U Car atau banyak dikenal mahasiswa Telkom University dengan nama "Tayo" atau "Tuk-tuk" sangat membantu mahasiswa dalam bidang transportasi. Dengan adanya Tel-U Car, mahasiswa tidak perlu lelah berjalan dari parkiran ke gedung studi (TULT dan GKU). Masalah yang dihadapi yaitu jumlah Tel-U Car jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa dikampus (sekitar 34 ribu mahasiswa) sangatlah sedikit sehingga tidak berdampak teralu banyak dan tidak semua mahasiswa dapat merasakan fasilitas tersebut. Apalagi dari 4 Tel-U Car, hanya 1 yang berbasis tenaga listrik. Padahal dengan memanfaatkan sumber tenaga listrik dapat menghindari biaya bahan bakar minyak yang mahal dan tentunya lebih ramah lingkungan. Karena itu, menurut saya penting untuk memperbanyak unit Tel-U Car dengan sumber tenaga listrik.
4.Membuat alat konversi energi listrik dari emisi karbon
Walaupun produk ini masih tergolong baru di kalangan masyarakat Indonesia, namun sebenarnya hal ini sedang dikembangkan di Indonesia. Hal ini pun pasti sangat berguna di lingkungan kampus Telkom karena hampir seluruh warga besar kampus Telkom merupakan pengguna kendaraan bermotor (motor dan mobil). Sehingga hal ini dapat berperan besar dalam penyebab polusi udara dan lingkungan kampus yang terasa lebih panas. Produk ini diketahui memanfaatkan suatu bahan sebagai katode dan anode untuk mengikat CO2 hingga dapat menghasilkan output yaitu energi listrik.
Menurut saya, sebagai pihak yang menggalakkan program kampus hijau, tindakan pemanfaatan sumber energi terbaharukan sangatlah penting. Bukan hanya untuk kebutuhan pihak kampus dan mahasiswa, namun gerakan ini pun penting untuk merubah daerah kampus menjadi ramah lingkungan. Saya harap dosen dan mahasiswa Telkom University dapat bekerja sama untuk mengembangkan dan menciptakan produk sebagai sumber energi dari sumber daya alam yang terbaharukan, sehingga dapat memotivasi masyarakat Indonesia untuk merubah Tanah Air menjadi negara yang lebih hijau dan ramah lingkungan.
Refrensi :
https://mediaindonesia.com/humaniora/61305/konversi-karbon-ke-listrik
https://elektro.umy.ac.id/apa-dan-bagaimana-sistem-kerja-panel-surya/
https://greenmetric.ui.ac.id/