Entri blog oleh MUHAMMAD IBRAHIM
Telkom University merupakan kampus terhijau ke-9 di Indonesia berdasarkan pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) Green Metric Pada Desember 2020. Hal tersebut menjadi salah satu prestasi membanggakan bagi Telkom University sebagai kampus swasta di Indonesia. Berbagai upaya yang membuat Telkom University menjadi Kampus Hijau diantaranya yaitu : penanaman banyak pohon di area kampus dan pembuatan sumur resapan 1000 biopori pada kampus seluas 50 hektare tersebut. Beragam penerapan teknologi hijau juga terus dikembangkan oleh Telkom University, seperti produksi kendaraan listrik untuk transportasi agar mempermudah mahasiswa dalam menjangkau area di dalam kampus serta patrol keamanan kampus
Penggunaan teknologi di daerah kampus sangat efisien tidak hanya untuk mahasiswa, namun untuk seluruh warga kampus. Salah satu teknologi yang sudah beroperasi tersebut adalah mobil listrik atau biasa disebut “tuc-tuc” oleh warga Telkom University. Terdapat 4 mobil yang beroperasi di dalam kampus. Tentunya hal tersebut sangat membantu para mahasiswa. Namun, kekurangan mobil tersebut adalah kita tidak tahu kapan saja waktu keberangkatan mobil tersebut. Selain itu, kapasitas mobil tersebut hanya berkapasitas untuk puluhan mahasiswa saja. Oleh karena itu, saya pikir akan sangat berguna jika ada kendaraan selain mobil tersebut yang berguna untuk mempermudah transportasi di dalam kampus.
Sepeda Kampus adalah ide yang muncul dalam pikiran saya ketika membicarakan transportasi kampus. Sepeda sangat berguna tidak hanya mempersingkat waktu sampai ke tujuan, tetapi juga untuk kesehatan mahasiswa itu sendiri. Dengan kita menggunakan sepeda, setidaknya kita bisa menggantikan jalan kaki menjadi lebih sehat dan waktu tempuh pun makin singkat. Beberapa warga Telkom University saya liat masih sangat sedikit yang menggunakan sepeda sebagai transportasi ketika di dalam kampus. Hanya terlihat beberapa dosen dan mahasiswa luar kampus yang sudah menggunakan sepeda. Mungkin akan lebih baik jika banyak mahasiswa yang menggantikan kendaraannya dari mobil atau motor menjadi sepeda. Hal tersebut pasti akan membuat Telkom University terlihat lebih sehat.
Beberapa cara yang menurut saya cukup berguna untuk mengajak mahasiswa mulai menggunakan sepeda yaitu dengan cara membuat pos sepeda di beberapa titik di dalam kampus. Seperti contoh di TULT (Telkom University Landmark Tower), GKU (Gedung Kuliah Umum), dan bisa juga di asrama pria maupun wanita. Pos sepeda ini bisa berupa penggunaan stand sepeda sebagai sandaran sepeda untuk dikembalikan ke posnya. Di pos tersebut bisa terdapat beberapa sepeda untuk menunjang transportasi para mahasiswa. Mahasiswa bisa menggunakan sepeda tersebut untuk pergi ke gedung kuliah tujuan dengan waktu singkat. Setelah sampai di tempat, mahasiswa harus memparkirkannya di pos sepeda yang sudah disediakan.
Penggunaan sepeda kampus tersebut juga tidak boleh asal digunakan. Para mahasiswa diharapkan untuk menggunakan sepeda tersebut di jalur yang sudah disediakan. Hal tersebut berarti tidak boleh atau dilarang menggunakan sepeda diluar dari jalur yang sudah disediakan apalagi sampai membawanya ke area luar kampus. Penerapan aturan aturan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kehilangan sepeda, ataupun bisa juga sepeda mengalami kerusakan. Mahasiswa juga harus memiliki edukasi tentang sepeda kampus agar hal seperti itu tidak terjadi. Menjaga sepeda kampus juga merupakan hal yang harus dilakukan mahasiswa sebagai perilaku menjaga fasilitas kampus. Hal tersebut juga bisa mendidik mahasiswa untuk menjaga etika dan taat pada aturan yang sudah dibuat.
Peminjaman dan penggunaan sepeda juga harus ada aturan yang yang harus dipatuhi peminjam sepeda kampus. Aturan yang saya pikir cukup efektif yaitu dengan menggunakan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) sebagai cara untuk menggunakan sepeda kampus tersebut. Untuk bisa melakukan aturan tersebut, sepeda kampus harus dilengkapi dengan sensor yang terletak pada bagian sepeda agar proses peminjaman menggunakan KTM bisa dilakukan. Cara yang dilakukan cukup dengan menempelkan KTM mahasiswa peminjam ke sensor penerima pada sepeda tersebut , lalu sepeda tersebut sudah siap digunakan oleh mahasiswa. Jadi, mahasiswa harus selalu menyiapkan KTM untuk menunjang peminjaman sepeda kampus.
Mahasiswa yang menggunakan sepeda kampus diharapkan untuk menaruhnya di pos yang sudah disediakan. Selain untuk mencegah kehilangan, menaruh sepeda setelah digunakan juga berguna untuk menjaga kerapian di area kampus. Sehabis sepeda tersebut digunakan, mahasiswa diharuskan untuk menscankan Kembali KTM mahasiswa peminjam ke sensor penerima di sepeda tersebut . Hal tersebut harus dilakukan agar system sepeda tersebut tahu bahwa sepeda tersebut sudah selesai digunakan. Aturan tersebut dibuat agar mahasiswa lain bisa bergantian menggunakan sepeda tersebut untuk transportasi di dalam kampus. Pos pengembalian dan peminjama sepeda juga bebas lokasinya, yang terpenting ada data peminjaman sepeda kampus tersebut.
Penggunaan aplikasi Sepeda Kampus juga menjadi ide yang terpikirkan oleh saya. Aplikasi tersebut berguna untuk mentracking sepeda yang sedang digunakan dan juga sepeda yang masih tersedia di pos peminjaman sepeda kampus. Aplikasi tersebut tidak harus dipunyai peminjam sepeda, tetapi hanya sebagai penunjang dalam penggunaan sepeda kampus. Riwayat peminjaman sepeda kampus yang kita sudah gunakan juga bisa muncul di aplikasi tersebut. Riwayat tersebut bisa sangat membantu keamanan dan penjagaan sepeda kampus apabila ditemukan sepeda yang sudah menghilang dan bagian kemanan bisa langsung mengetahui siapa yang menghilangannya dari riwayat penggunaan sepeda kampus tersebut. Tentu saja hal tersebut sangat berguna bagi penjagaan sepeda di dalam kampus.
Sejauh yang saya ketahui, sudah terdapat beberapa stand sepeda yang berada area parkiran kampus. Namun terlihat beberapa sepeda yang berbeda dari sepeda lainnya, saya pun beramsumsi bahwa beberapa sepeda yang terdapat di stand sepeda tersebut adalah kepunyaan dari beberapa mahasiswa. Hal tersebut cukup bagus sebagai awal pemicu penggunaan sepeda bagi mayoritas mahasiswa Telkom University. Ide yang saya tuangkan bisa dijadikan saran bagi kampus untuk memperbaiki bahkan memperbarui pos sepeda tersebut. Barangkali langkah tersebut bisa membantu memudahkan mahasiswa dalam transportasi antar tempat di daerah kampus. Memikirkan bagaimana keadaan stand dan sepeda yang tersedia di pos tersebut membuat saya ingin melakukan pembenahan pada hal tersebut.
Diharapkan dengan adanya sepeda kampus bagi Telkom University, kita bisa membuat kampus lebih sehat dan tetap akan menjadi salah satu Kampus Hijau di Indonesia. Selain itu, dengan hal yang semoga bisa terlaksanakan tersebut, kita bisa membantu penguran emisi karbon di Indonesia. Emisi karbon sangat berbahaya bagi manusia, terlebih lagi kiat sebagai mahasiswa harus bisa menjaga Kesehatan dan keberlangsungan pemuda di Indonesia. Dengan penggunaan sepeda kampus di Telkom University, bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi mahasiswa untuk merima ilmu di kampus karena sudah menyediakan alat tarnsportasi berupada sepeda untung menunjang kebutuhan tersebut. Tentu saja hal ini juga akan berguna bagi prestasi Telkom University jika memiliki mahasiswa yang bisa berprestasi.