Entri blog oleh RIFNALDI RIFNALDI

Gambar dari RIFNALDI RIFNALDI
oleh RIFNALDI RIFNALDI - Selasa, 15 November 2022, 15:15
Siapa pun di dunia

“BHINEKA TUNGGAL IKA”. Tulisan di bawah kaki garuda ini merupakan semboyan negara Indonesia, tulisan ini merupakan kata dalam Bahasa jawa kuno yang berarti “berbeda beda tetapi tetap satu jua”. Perkataan itu diambil dari Kakimpo Sutasoma karangan mpu tantular. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memilki keberagaman suku bangsa, agama, budaya, dan Bahasa daerah. Indonesia mempunyai lebih dari 1340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Keberagaman adalah kondisi di masyarakat yang di dalamnya banyak terdapat perbedaan dalam berbagai bidang. Indonesia yang memiliki banyak pulau dan kondisi alam yang berbeda adalah suatu faktor yang menyebabkan keberagaman, lalu transportasi dan komunikasi di Indonesia juga menjadi hal yang menyebabkan keberagaman. Keberagaman memiliki dampak positif dan negatif, dampak positif keberagaman adalah mempercepat perkembangan dan kemajuan. Sedangkan dampak negatifnya adalah perpecahan serta konflik yang akan berkembang.

Telkom university yang memiliki 32 ribu mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah menciptakan sebuah keberagaman didalam kampus. Keberagaman ini terlihat dengan banyak nya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berasal dari berbagai daerah contohnya Rumah Gadang, Unit Kebudayaan Mahasiswa Aceh, Keluarga Besar Mahasiswa Sulawesi, Ikatan Keluarga Anak Riau dan Kepulauan, dan lain lain. Masing masing dari UKM kedaerahan ini memperkenalkan budaya dari daerahnya serta anggotanya mempelajari budaya dari daerah masing masing UKM. Dengan banyaknya UKM kedaerahan yang membawa adat serta budayanya masing masing, tidak mengganggu keharmonisan kampus Telkom university, sebaliknya UKM kedaerahan ini menjadi sarana pemersatu dan pembelajaran terhadap semua budaya yang ada di Indonesia.

Keberagaman di Telkom university ini bisa menjadi contoh bahwa keberagaman bukan hanya tentang perpecahan, konflik, serta diskriminasi. Tapi dapat berupa pembelajaran tentang keunikan dari berbagai keberagaman yang ada. Perbedaan agama, ras, dan budaya yang ada tidak bisa menjadi alasan perpecahan, merujuk dari kalimat “BHINEKA TUNGGAL IKA”, keberagaman dapat menjadi harmonis jika kita saling menghargai dan memiliki toleransi yang tinggi.