Entri blog oleh RIZKI MAULANA PAMUNGKAS

Siapa pun di dunia
Indonesia merupakan negara dengan bermacam-macam suku, bangsa, dan bahasa. Penelitian menunjukan bahwa terdapat lebih dari 350 suku bangsa yang tersebar ke lebih dari 17.000 pulau di Indonesia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya bahwa masyarakat Indonesia memiliki jiwa kebhinekaan. Namun, kamu tahu ngga sih apa artinya kebhinekaan? Kebhinekaan dapat diartikan sebagai sebuah konsep multukulturalisme, yaitu adanya kesediaan untuk menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa mempedulikan perbedaan budaya, etnik, jender, bahasa, ataupun agama.

Rasa kebhinekaan merupakan salah satu rasa yang wajib ada disetiap jiwa kita. Kebhinekaan mengajarkan kita untuk melakukan kolaborasi dan saling membantu satu sama lain. Hal inilah yang dilakukan para pahlawan Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Lebih dari 70 tahun yang lalu, para pahlawan dengan rasa kebhinekaan yang tinggi, tanpa memandang suku, ras, dan bangsa, berhasil melawan penjajahan dari para penjajah, hingga klimaksnya pada tahun 1945, yaitu dibackannya naskah proklamasi oleh Soekarno.

Kebhinekaan merupakan sebuah alat untuk meraih kemakmuran antara satu sama lain. Disaat yang bersamaan, dengan adanya kemakmuran maka terciptalah lingkungan yang baik dan harmonis. Lingkungan inilah yang akan menjadi modal, sebuah media tanam yang baik bagi calon-calon penerus bangsa.

Kini, Indonesia adalah salah satu negara yang terus berkembang pesat, dengan jumlah populasi lebih dari 200 juta jiwa. Tetapi, hingga saat ini tetap saja terjadi penyelewengan pada konsep kebhinekaan. Masih banyak terjadi intoleransi terhadap satu sama lain, baik dalam hal suku, ras, agama, atau bahkan terhadap kemanusiaan. Di sekolah, murid-murid telah diajarkan tentang pentingnya toleransi terhadap sesama, namun apakah ajaran tersebut benar-benar tertanam didalam jiwa para murid ini? Sudah berkali-kali muncul di media kasus perundungan yang dilakukan oleh pelajar terhadap pelajar yang lainnya. Bahkan, tidak jarang ada yang sampai memakan korban jiwa. Selain pelajar, kasus intoleransi ini juga terjadi di berbagai macam jenis masyarakat, kelompok, dan instansi. Pada kelompok masyarakat, kasus yang paling sering terjadi adalah intoleransi antar agama, yang mencakup penodaan agama, penolakan tempat dan larangan aktivitas ibadah.

Mengapa kasus-kasus intoleransi yang jelas-jelas sangat dikecam masih sering terjadi? Banyak hal yang dapat menjadi penyebab maraknya intoleransi di Indonesia. Contohnya, lingkungan sekitar yang tidak, adanya pemahaman radikal dari masing-masing kelompok, dan kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang bertanggungjawab.

Lalu, bagaimana caranya untuk menanam paham kebhinekaan kedalam jiwa masyarakat Indonesia? Tentu saja hal yang paling penting adalah untuk mengajarkan kebhinekaan sejak dini. Orangtua dan wali diwajibkan untuk memberikan contoh yang baik agar kedepannya anak-anak penerus bangsa juga memiliki sifat yang baik. Selanjutnya, harus diperhatikan juga lingkungan-lingkungan sekitar, jangan sampai lingkungan kita terkontaminasi oleh paham-paham radikal yang dapat menggangggu ketentraman antara satu sama lain.

Referensi:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/04/09/intoleransi-pelanggaran-kebebasan-beragama-terbanyak-dilakukan-aktor-non-negara

Pendidikan Kebhinekaan di Satuan Pendidikan. 2017. Jakarta: Pusat Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang Kemendikbud.
[ Mengubah: Selasa, 15 November 2022, 15:41 ]